Langsung ke konten utama

Unggulan

Uang Palsu Made in UIN Beredar Luas di Makassar, Polisi Periksa Tuntas

Uang Palsu Made in UIN Beredar Luas di Makassar, Polisi Periksa Tuntas Berita Dunia Penuh Update – Masyarakat Makassar dikejutkan dengan beredarnya uang palsu yang dicetak dengan label "Made in UIN" (Universitas Islam Negeri). Uang palsu ini diduga telah beredar luas di beberapa pasar tradisional dan pusat perbelanjaan di kota tersebut. Pihak kepolisian setempat langsung melakukan penyelidikan untuk mengungkap siapa pelaku di balik peredaran uang palsu ini. Penemuan Uang Palsu di Pasar Tradisional Warga Makassar pertama kali menyadari adanya peredaran uang palsu ini setelah sejumlah pedagang di pasar tradisional melaporkan bahwa mereka menerima uang yang tidak bisa diproses oleh mesin ATM. Setelah diperiksa lebih lanjut, uang tersebut ternyata merupakan uang palsu dengan ciri-ciri yang menyerupai uang asli, namun mudah terdeteksi dengan teknik tertentu. Ciri khas dari uang palsu ini adalah adanya logo "Made in UIN" yang tercetak di bagian belakang uang. Logo terseb...

Media Kremlin Menyebut "Sputnik V" Vaksin Paling Populer di Serbia. Ini Salah

Media Kremlin Menyebut "Sputnik V" Vaksin Paling Populer di Serbia. Ini Salah



Media Rusia telah menerbitkan banyak laporan mengenai pengiriman vaksin "Sputnik V" ke Serbia dan rencana produksinya di negara tersebut. Mereka mengklaim bahwa vaksin Rusia ini paling populer di kalangan warga Serbia, namun tanpa menyajikan data yang meyakinkan.

Misalnya, "Sputnik V" dikatakan mengungguli vaksin Pfizer dari AS, tetapi tidak ada sumber yang jelas mengenai survei yang mendukung klaim ini. Vaksinasi di Serbia dimulai pada 24 Desember 2020, dengan vaksin Pfizer/BioNTech menjadi yang pertama tersedia. Hingga saat ini, data dari Kementerian Pemerintahan dan Otonomi Lokal Serbia menunjukkan bahwa dari sekitar 1,5 juta warga yang mendaftar untuk vaksin, mayoritas menerima vaksin Sinopharm (936.813 dosis), diikuti oleh Pfizer (129.578 dosis) dan Sputnik V (111.553 dosis).

Warga Serbia memang dapat memilih vaksin yang disetujui, tetapi preferensi sebenarnya tidak diketahui. Tokoh utama yang mengklaim popularitas vaksin Rusia adalah Duta Besar Serbia di Rusia, Miroslav Lazanski, yang telah divaksin dengan Sputnik V dan mengklaim bahwa 85% orang Serbia mendukungnya, meskipun tidak ada bukti dari media Serbia.

Serbia memiliki tingkat kepercayaan tinggi terhadap Rusia, dengan 40% warga menganggap Rusia sebagai teman besar. Sebuah survei terbaru menunjukkan bahwa 33% peserta bersedia divaksin dengan Sputnik V. Namun, ketidakpastian dan klaim yang tidak dapat diverifikasi mengenai popularitas vaksin ini menunjukkan bahwa pihak berwenang Rusia mungkin merasa tidak aman dalam posisi mereka, meskipun mereka menganggap Serbia sebagai mitra strategis.

Preferensi vaksin di kalangan pejabat Serbia beragam: Perdana Menteri Ana Brnabić dan beberapa menteri memilih Pfizer, sementara beberapa lainnya memilih Sputnik V atau vaksin Cina. Presiden Aleksandar Vučić juga menyatakan ingin divaksinasi dengan vaksin Cina.

Postingan Populer